Sabtu, 19 Maret 2016

Energi Laut

Laut dapat menghasilkan energi untuk rumah dan tempat bisnis kita. Saat ini, hanya terdapat sedikit pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga laut dan kebanyakan berukuran kecil. Tapi, bagaimana kita mendapatkan energi dari laut?

Ada tiga cara yang umum untuk memanfaatkan laut sebagai sumber energi. Kita dapat menggunakan gelombang laut, menggunakan gelombang pasang surut laut, atau dapat menggunakan perbedaan suhu air laut. Berikut ini adalah penjelasannya.

Energi Gelombang
Energi kinetik (gerakan) terdapat pada gelombang air laut. Energi ini dapat digunakan untuk menggerakkan turbin. Sederhananya, gelombang naik ke sebuah ruangan. Air yang naik mendorong udara untuk keluar dari dalam ruangan. Udara yang bergerak akan memutar turbin yang dapat mengerakkan generator.

Ketika gelombang turun, udara mengalir melalui turbin dan kembali ke dalam ruang melalui pintu yang semulanya tertutup.

Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem energi gelombang. Metode lainnya benar-benar menggunakan gerakan naik turun gelombang untuk mendorong sebuah piston yang bergerak ke atas dan ke bawah di dalam silinder. Piston ini yang akan mengaktifkan generator.

Kebanyakan sistem energi gelombang sangat kecil. Tapi, mereka dapat digunakan untuk menyalakan pelampung peringatan atau mercusuar kecil.

Energi Pasang Surut


La Rance, di Perancis
Bentuk lain energi laut disebut energi pasang surut. Ketika pasang datang menuju pantai, air tersebut terperangkap di waduk di belakang bendungan. Kemudian ketika surut, air di belakang bendungan dapat dibiarkan keluar seperti di pembangkit listrik tenaga air biasa.

Energi pasang surut telah digunakan sejak sekitar abad 11, saat itu bendungan kecil dibangun di sepanjang muara laut dan sungai kecil. air pasang surut di balik bendungan itu digunakan untuk memutar kincir air untuk menggiling biji-bijian.

Agar energi pasang surut bekerja dengan baik, diperlukan volume yang besar pada saat terjadi pasang surut. Diperlukan kenaikan minimal 16 kaki antara air surut dan pasang tinggi. Di bumi ini, hanya ada beberapa tempat di mana perubahan pasang surut seperti ini terjadi. Beberapa pembangkit listrik sudah beroperasi menggunakan ide ini. Sebuah pembangkit di Perancis memproduksi cukup banyak energi dari pasang surut air laut (240 megawatt) untuk memasok daya bagi 240.000 rumah.

Fasilitas ini disebut Stasiun La Rance, di Perancis. Pembangkit ini mulai memproduksi listrik pada tahun 1966. pembangkit ini memproduksi sekitar seperlima dari pembangkit listrik tenaga nuklir atau pembangkit listrik  batubara biasa. Dan Stasiun La Rance ini lebih dari 10 kali kekuatan dari stasiun pasang surut terbesar kedua di dunia, Stasiun Annapolis Kanada (17 megawatt).

Konversi Energi Panas Laut ( Ocean Thermal Energy Conversion, OTEC)
Idenya bukanlah hal baru. Penggunakan suhu air untuk menghasilkan energi sebenarnya bisa dirujuk ke tahun 1881 ketika insinyur Perancis bernama Jacques D 'Arsonval pertama kali memikirkan OTEC. Ide yang paling mutahir adalah menggunakan perbedaan suhu di laut. Jika Anda pernah berenang di laut dan menyelam jauh ke bawah permukaan, Anda akan menyadari bahwa semakin dalam maka air akan semakin dingin. Air lebih hangat di permukaan karena sinar matahari menghangatkan air laut tersebut. Tapi di bawah permukaan, air laut menjadi sangat dingin. Karena itulah penyelam memakai pakaian anti dingin saat mereka menyelam ke dalam. Baju selam mereka menahan panas tubuh agar mereka tetap hangat.

Pembangkit listrik dapat dibangun yang menggunakan perbedaan suhu untuk menghasilkan energi. Perbedaan setidaknya 38 derajat Fahrenheit diperlukan antara air permukaan yang lebih hangat dan air laut yang lebih dingin di bagian dalam.

Menggunakan jenis sumber energi ini disebut Konversi Energi Panas Laut atau OTEC.

http://www.indoenergi.com/2012/04/energi-laut.html

0 komentar:

Posting Komentar