Energi geothermal mengacu pada panas yang tersimpan dalam inti bumi.
Seperti sumber energi lainnya, energi geothermal memiliki keunggulan dan
kelemahan karena tidak ada sumber energi yang sempurna.
Keunggulan yang paling jelas dari energi geothermal mengacu pada fakta bahwa energi geothermal merupakan energi bersih dan terbarukan. Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan karena terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral dengan rata-rata energi 30 TW (tera watt). Geothermal adalah sumber energi bersih karena menghasilkan emisi karbon yang minimal karena pembangkit listrik geotermal memiliki sistem kontrol emisi untuk mengurangi buangan gas rumah kaca ketika memompa air ke atas.
Energi geothermal merupakan sumber energi yang dapat langsung digunakan. Sumber air panas telah digunakan untuk mandi sejak zaman kuno dan di zaman modern energi geothermal dapat langsung digunakan untuk menghangatkan rumah menggunakan pompa panas geothermal.
Energi geothermal tidak memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti halnya energi matahari dan angin. Geothermal tersedia 24-7 dan karenanya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling dapat diandalkan, energi listrik dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi karena dapat dihasilkan di setiap waktu.
Memanfaatkan energi geothermal membutuhkan lahan dan kebutuhan air minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi menggunakan lahan hanya 3,5 kilometer persegi (1,4 mil persegi) per gigawatt produksi listrik dan memerlukan hanya 20 liter air tawar per MW / jam.
Kelemahan terbesar energi panas bumi adalah biaya modal yang tinggi, yang sebagian besar mengacu pada eksploitasi dan pengeboran. Pembangunan pembangkit listrik geothermal dan pengeboran sumur saat ini membutuhkan biaya sekitar € 2-5 juta per MW listrik yang dihasilkan.
Kelemahan lainnya terlihat pada sedikitnya negara yang memanfaatkan energi geothermal di saat ini. Energi geothermal saat ini dimanfaatkan hanya di 24 negara di dunia. Alasan utama mengapa lebih banyak negara tidak memanfaatkan energi geothermal adalah karena pembangkit listrik geothermal saat ini hanya efektif secara ekonomi di daerah dekat batas lempeng tektonik, namun kemajuan teknologi terbaru seperti EGS (enhanced geothermal systems) tentunya akan memperluas kelayakan sumber daya geothermal secara signifikan di tahun-tahun mendatang.
Kurangnya personil yang memenuhi syarat yang diperlukan untuk menginstal sistem geothermal sering disebut-sebut sebagai salah satu kelemahan energi geothermal. Energi geothermal tidak sepopuler energi surya dan angin yang berarti hanya tersedia sedikit tenaga ahli di bidang ini dan tentu saja gajinya juga mahal.
Jika tidak dilakukan dengan sistem perawatan yang memadai, pemanfaatan energi geothermal bahkan dapat memicu gempa bumi karena penggunaan geothermal sangat mempengaruhi stabilitas tanah.
Keunggulan yang paling jelas dari energi geothermal mengacu pada fakta bahwa energi geothermal merupakan energi bersih dan terbarukan. Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan karena terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral dengan rata-rata energi 30 TW (tera watt). Geothermal adalah sumber energi bersih karena menghasilkan emisi karbon yang minimal karena pembangkit listrik geotermal memiliki sistem kontrol emisi untuk mengurangi buangan gas rumah kaca ketika memompa air ke atas.
Energi geothermal merupakan sumber energi yang dapat langsung digunakan. Sumber air panas telah digunakan untuk mandi sejak zaman kuno dan di zaman modern energi geothermal dapat langsung digunakan untuk menghangatkan rumah menggunakan pompa panas geothermal.
Energi geothermal tidak memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti halnya energi matahari dan angin. Geothermal tersedia 24-7 dan karenanya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling dapat diandalkan, energi listrik dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi karena dapat dihasilkan di setiap waktu.
Memanfaatkan energi geothermal membutuhkan lahan dan kebutuhan air minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi menggunakan lahan hanya 3,5 kilometer persegi (1,4 mil persegi) per gigawatt produksi listrik dan memerlukan hanya 20 liter air tawar per MW / jam.
Kelemahan terbesar energi panas bumi adalah biaya modal yang tinggi, yang sebagian besar mengacu pada eksploitasi dan pengeboran. Pembangunan pembangkit listrik geothermal dan pengeboran sumur saat ini membutuhkan biaya sekitar € 2-5 juta per MW listrik yang dihasilkan.
Kelemahan lainnya terlihat pada sedikitnya negara yang memanfaatkan energi geothermal di saat ini. Energi geothermal saat ini dimanfaatkan hanya di 24 negara di dunia. Alasan utama mengapa lebih banyak negara tidak memanfaatkan energi geothermal adalah karena pembangkit listrik geothermal saat ini hanya efektif secara ekonomi di daerah dekat batas lempeng tektonik, namun kemajuan teknologi terbaru seperti EGS (enhanced geothermal systems) tentunya akan memperluas kelayakan sumber daya geothermal secara signifikan di tahun-tahun mendatang.
Kurangnya personil yang memenuhi syarat yang diperlukan untuk menginstal sistem geothermal sering disebut-sebut sebagai salah satu kelemahan energi geothermal. Energi geothermal tidak sepopuler energi surya dan angin yang berarti hanya tersedia sedikit tenaga ahli di bidang ini dan tentu saja gajinya juga mahal.
Jika tidak dilakukan dengan sistem perawatan yang memadai, pemanfaatan energi geothermal bahkan dapat memicu gempa bumi karena penggunaan geothermal sangat mempengaruhi stabilitas tanah.
0 komentar:
Posting Komentar